Senin, 31 Oktober 2011

Macam – macam Organisasi Dari Segi Tujuan

Macam – macam Organisasi Dari Segi Tujuan

Organisasi Memiliki berbagai macam, salah satunya dari segi Tujuannya, yang terbagi menjadi:
-Organisasi Niaga
-Organisasi Sosial
-Organisasi Regional & International
Organisasi Niaga
Organisasi Niaga adalah Organisasi yang tujuan utamanya mencari keuntungan.
Macam-macam Organisasi Niaga:
1. Perseroan Terbatas (PT)‏
2. Perseroan Komanditer (CV)‏
3. Firma (FA)‏
4. Koperasi
5. Join Ventura
6. Trus
7. Kontel
8. Holding Company
Organisasi Sosial
Organisasi Sosial adalah Organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat.
Jalur pembentukan organisasi Kemasyarakatan :
1. Jalur Keagamaan
2. Jalur Profesi
3. Jalur Kepemudaan
4. Jalur Kemahasiswaan
5. Jalur Kepartaian & Kekaryaan
Organisasi Regional & Internasional
Organisasi Regional adalah Organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu saja, sedangkan Organisasi Internasional adalah Organisasi yang anggota-anggotanya meliputi negara di dunia.
Sumber/referensi:
- http://203.130.231.110/handouts/S1_Sistem%20Informasi/OUTLINE%20TOU%201%20terbaru%2010%20desember.ppt

Organisasi ( Tipe Organisasi, Bentuk Organisasi & Struktur Organisasi )

Organisasi ( Tipe Organisasi, Bentuk Organisasi & Struktur Organisasi )

Tipe Organisasi
Piramida mendatar (flat)‏
ciri-ciri :
1. Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan sedikit
2. Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak
3. Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil.
Piramida Terbalik
Organisasi piramida terbalik salah satu unit dari tipe piramida terbalik ialah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/lembaga-lembaga penelitian, lembaga-lembaga pendidikan.
Piramida Kerucut
ciri-ciri organisasi dari tipe kerucut :
1. Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.
2. Rentang kendali sempit.
3. Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dapat dilakukan sampai kepada pejabat/pimpinan yang bawah/rendah.
4. Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
5. Jumlah informasi jabatan cukup besar.
Bentuk Organisasi
Bentuk Organisasi memandang organisasi dari segi tata hubungan, wewenang dan tanggung jawab yang ada oleh organisasi.
Berikut bentuk-bentuk organisasi:
1. Bentuk Organisasi Staff
2. Bentuk Organisasi Lini
3. Bentuk Organisasi Fungsional
4. Bentuk Organisasi Fungsional & Lini
5. Bentuk Organisasi Fungsional & Staff
6. Bentuk Organisasi Lini &Staff
Struktur Organisasi
Struktur / bagan organisasi memperlihatkan satuan-satuan organisasi, hubungan-hubungan & saluran wewenang & tanggung jawab yang ada dalam organisasi.
Sumber/referensi:
- http://203.130.231.110/handouts/S1_Sistem%20Informasi/OUTLINE%20TOU%201%20terbaru%2010%20desember.ppt

Konflik Organisasi

Konflik Organisasi

Dalam Suatu Organisasi, pasti tidak lepas dengan permasalahan salah satunya yaitu Konflik, apa itu konflik, jenis-jenisnya, Penyebabnya, dan penyelesainnya, berikut ceritanya :

Pengertian Konflik
Konflik adalah segala macam interaksi pertentangan atau antogonistik antara dua atau lebih pihak.
Jenis-jenis Konflik :
a. Konflik peranan yang terjadi didalam diri seseorang (person-role conflict)‏
b. Konflik antar peranan (inter-role conflict)‏
c. Konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang (intesender conflict)‏
d. Konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan (intrasender conflict)‏
Konflik juga dapat dibedakan menurut pihak-pihak yang saling bertentangan. Atas dasar hal ini , ada 5 jenis konflik, yaitu :
a. Konflik dalam diri individu.
b. Konflik antar individu.
c. Konflik antar individu dan kelompok.
d. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama.
e. Konflik antar organisasi
Sumber-sumber konflik :
a. Kebutuhan untuk membagi (sumber daya-sumber daya) yang terbatas.
b. Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan.
c. Saling ketergantungan kegiatan-kegiatan kerja.
d. Perbedaan nilai-nilai atau persepsi.
e. Kemandirian organisasional.
f. Gaya-gaya individual.
Strategi Penyeselaiannya ada 3 yaitu:
1. Kalah – kalah
2. Menang – kalah
3. Menang – menang
Motivasi
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.
Motivasi dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
a. Motivasi Fisiologis
b. Motivasi Psikologis.
Teori-Teori Motivasi
a. Teori X dan teori Y Mc Gregor.
Anggapan-anggapan yang mendasari teori X :
1. Rata-rata para pekerja itu malas, tidak suka bekerja, dan akan menghindarinya bila dapat.
2. Karena pada dasarnya pekerja tidak suka bekerja, maka harus dipaksa, dikendalikan, dipelakukan dengan hukuman, dan diarahkan untuk pencapaian tujuan organisasi.
3. Rata-rata para pekerja lebih senang dibimbing, berusaha menghindari tanggung-jawab, mempunyai ambisi yang kecil, keamanan drinya di atas segala-galanya.
b. Teori Hirarki Kebutuhan Maslow
Menurut Maslow ada 5 kebutuhan dasar manusia yang membentuk hirarki kebutuhan, yaitu :
1. Kebutuhan Fisiologis
2. Kebutuhan Keamanan
3. Kebutuhan Sosial
4. Kebutuhan Penghargaan
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
c. Teori Motivasi Berprestasi Mc Clelland
Menurut Mc Clelland, seseorang dianggap mempunyai motivasi prestasi yang tinggi, apabila dia mempunyai keinginan untuk berprestasi lebih baik dari pada yang lain dalam banyak situasi.
Mc Clelland memusatkan perhatiannya pada tiga kebutuhan manusia yaitu :
1. Kebutuhan Prestasi
2. Kebutuhan Afiliasi
3. Kebutuhan Kekuasaan.
d. Teori Motivasi Dua Faktor Herzberg
Menurut Herzberg ada dua faktor yang mempengaruhi motivasi kerja seseorang dalam organisasi, yaitu pemuas kerja (job satisfier) yang berkaitan dengan isi pekerjaan dan penyebab ketidakpuasan kerja (job dissafisfiers) yang bersangkutan dengan suasana pekerjaan Satisfiers disebar motivators dan dissatifiers disebut faktor-faktor yang higienis.

Sumber

http://203.130.231.110/handouts/S1_Sistem%20Informasi/OUTLINE%20TOU%201%20terbaru%2010%20desember.ppt

Proses Organisasi

Proses Organisasi

Ada 2 Proses pada organisasi yaitu:
- Proses Mempengaruhi
- Proses Pengambilan Keputusan
Pengertian Pengaruh
Apa yg dimaksud dengan Pengaruh? Pengaruh adalah kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok.
Elemen-elemen proses mempengaruhi.
- orang yang mempengaruhi (0)‏
- metode mempengaruhi (→)‏
- orang yang dipengaruhi (p)‏
*Jadi proses mempengaruhi : 0 → p
Metode mempengaruhi
1. Kekuatan fisik
2. Penggunaan sanksi (positif/negatif)‏
3. Keahlian
4. Kharisma (daya tarik)‏
Daerah Pengaruh
Daerah pengaruh mencakup hubungan-hubungan :
a. Antara perseorangan
b. Kelompok dengan seseorang
c. Seseorang dengan kelompok
Proses Pengambilan Keputusan
Konsep Pengambilan Keputusan
1. Identifikasi dan diagnosis masalah
2. Pengumpulan dan analisis data yang relevan
3. Pengembangan & evaluasi alternantif
4. Pemilihan alternatif terbaik
5. Implementasi keputusan & evaluasi terhadap hasil – hasil
Proses Pengambilan Keputusan
Tipe –Tipe Keputusan Manajemen
- Keputusan-keputusan perseorangan dan strategi
- Kepusan-keputusan pribadi & strategi
- Keputusan-keputusan dasar & rutin
Model-model Pengambilan Keputusan
- Relationalitas Keputusan
- Model- model perilaku pengambilan keputusan
Teknik Pengambilan Keputusan
1. Teknik – teknik Kreatif: Brainstorming & Synectics
2. Teknik – teknik Partisipatif
3. Teknik – teknik pengambilan keputusan Modern : Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal
Sumber/referensi:
- http://203.130.231.110/handouts/S1_Sistem%20Informasi/OUTLINE%20TOU%201%20terbaru%2010%20desember.ppt

Komunikasi dalam Organisasi

Komunikasi dalam Organisasi

Pengertian Komunikasi
komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dan pengertian dari satu orang ke orang yang lain baik secara lisan maupus tulisan.
Unsur-unsur Komunikasi ada 5, yaitu :
1. Komunikator
2. Menyampaikan berita
3. Berita-berita yang disampaikan
4. Komunikasi
5. Tanggapan atau reaksi
Hambatan-hambatan Komunikasi
ada 3 hal yang menghambat komunikasi, yaitu:
1. Hambatan yang bersifat teknis
2. Hambatan semantik
3. Hambatan perilaku
Klasifikasi Komunikasi Dalam Organisasi
Dari segi sifatnya :
a. Komunikasi Lisan
b. Komunukasi Tertulis
c. Komunikasi Verbal
d. Komunikasi Non Verbal
Dari segi arahnya
a. Komunikasi Ke atas
b. Komunikasi Ke bawah
c. Komunikasi Diagonal Keatas
d. Komunikasi Diagonal Kebawah
e. Komunikasi Horizontal
f. Komunikasi Satu Arah
g. Komunikasi Dua Arah
Menurut Lawannya :
a. Komunikasi Satu Lawan Satu
b. Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)‏
c. Kelompok Lawan Kelompok
Menurut Keresmiannya :
a. Komunikasi Formal
b. Komunikasi Informal
Komunikasi Informal
- Komunikasi Informal yang terjadi karena adanya komunikasi antara sesama karyawan dalam suatu organisasi.
- Komunikasi informal (the grapevine) biasanya disebarluaskan melalui desas-desus atau kabar angin dari mulut ke mulut dari satu orang ke orang yang lainnya dalam suatu organisasi dimana kebenarannya tidak bisa dijamin karena kadang-kadang bertentangan dengan perusahaan.
- Jadi agar komunikasi informal bisa bermanfaat maka seseorang pemimpin harus bisa memakai jalur ini untuk memperlancar berjalannya komunikasi formal perusahaan (komunikasi formal ini jangan sampai mengakibatkan timbulnya desas-desus yang meresahkan karyawan)

Sumber
http://203.130.231.110/handouts/S1_Sistem%20Informasi/OUTLINE%20TOU%201%20terbaru%2010%20desember.ppt

Faktor-Faktor Perubahan Organisasi

Faktor-Faktor Perubahan Organisasi
1. Pemicu Perubahan Lingkungan
Unsur-Unsur Lingkungan Perusahaan
a. Pasar yang dilayani perusahaan (klien atau konsumen)
b. Pemasok
c. Lembaga Pemerintah dan Parlemen
d. Asosiasi niaga
e. Lembaga keuangan
f. Kondisi perekonomian
2. Pengaruh PETS (Politik, Ekonomi, Teknologi dan Sosial)
a. PETS mempengaruhi perusahaan pada strategi, struktur dan operasi termasuk kebijakan SDM
b. PETS merupakan metafora agar kita bias membedakan berbagai aspek lingkungan perusahaan dan kaitan spesifikasinya dengan perusahaan sebagai pemicu perubahan
3. Pemicu Perubahan dari Lingkungan Politik
a. BBM naik, daya beli masyarakat rendah
b. BBM turun akan mempengaruhi penerimaan pajak dan dampak negatifnya kemampuan pemerintah dalam pembangunan infrastruktur, pendidikan dan kesehatan akan berkurang
4. Pemicu Perubahan Internal
a. Pergantian Direktur atau Manager
b. Perubahan struktur administrasi
c. Penataan kelompok kerja
d. Pembelian system TI baru
e. Penguatan bagian tertentu seperti riset dan pengembangan
Tahapan proses perubahan organisasi
Karena ada tekanan dan desakkan, dimana yang dimaksud disini adalah tekanan dan desakkan dari pihak luar atau dalam untuk mengembangkan suatu organisasi agar mau berkembang dan berjalan lebih maksimal
Interfrensi dan Reorientasi biasanya melibatkan orang lain untuk mengelola, dimana dibutuhkan pengenalan kembali agar mengingatkan apa yang telah dicapai dari apa yang masih harus menjadi misi untuk mencapai visi suatu organisasi tersebut
Diagnose dan pengenalan masalah, dimana disini berusaha ditemukan, apa yang menjadi sebab, dana mengakibatkan apa, serta bagaimana cara organisasi tersebut memecahkan suatu maslah dengan baik
Penemuan dan Komitmen dari penyeselaian, setelah menemukan suatu hal yang baru terhadap penyelesaian masalah, maka akan didapatkan komitmen baru, dimana harus dijalankan agar sesuatu kegagalan di masa lampau tidak terulang lagi dimasa depannya
Percobaan dan penerimaan hasil, dimana setelah kita melakukan percobaan suatu yang baru, kitapun harus dapat menerima hasilnya dan mereview kembali agar kita mengetahui dimana cacatnya suatu cara tersebut dan memodifikasi kembali agar perubahan itu menjadi lebih baik dan sesuai dengan yang diharapkan
Ciri-Ciri Pengembangan Organisasi
Merupakan suatu pendekatan sistematik, terpadu dan terencana untuk meningkatkan efektivitas organisasi serta memecahkan masalah-masalah yang merintangi efisiensi pengoprasian pada semua tingkatan
Ciri-ciri pengembangan organisasi yang efektif sebagai berikut:
1. Strategi terencana
2. Menekankan cara-cara baru meningkatkan kinerja
3. Mengandung nilai humanistic
4. Menggunakan pendekatan komitmen
5. Menggunakan pendekatan ilmiah
Karakteristik pengembangan organisasi:
1. Perubahan yang direncanakan
2. Perubahan komprehensif
3. Perubahan jangka panjang
4. Tekanan pada kelompok-kelompok kerja
5. Partisipasi pengantar perubahan
6. Manajemen kolaboratif
7. Tekanan pada intervensi dan riset

Kepemimpinan

Kepemimpinan

Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi kearah pencapaian tujuan.
Tipe-Tipe Kepemimpinan
1.Tipe Otokratis
Ciri-cirinya antara lain:
a. Mengandalkan kepada kekuatan/kekuasaan
b. Menganggap dirinya paling berkuasa
c. Keras dalam mempertahankan prinsip
d. Jauh dari para bawahan
e. Perintah diberikan secara paksa
2. Tipe Laissez Faire
Ciri-ciri antara lain :
a. Memberi kebebasan kepada para bawahan
b. Pimpinan tidak terlibat dalam kegiatan
c. Semua pekerjaan dan tanggung jawab dilimpahkan kepada bawahan
d. Tidak mempunyai wibawa
e. Tidak ada koordinasi dan pengawasan yang baik
3. Tipe Paternalistik
Ciri-ciri antara lain :
a. Pemimpin bertindak sebagai bapak
b. Memperlakukan bawahan sebagai orang yang belum dewasa
c. Selalu memberikan perlindungan
d. keputusan ada ditangan pemimpin.
4. Tipe Militerlistik
Ciri-ciri antara lain :
a. Dalam komunikasi menggunakan saluran formal
b. Menggunakan sistem komando/perintah
c. Segala sesuatu bersifat formal
d. Disiplin yang tinggi, kadang bersifat kaku
5. Tipe Demokratis
Ciri-ciri antara lain :
a. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi
b. Bersifat terbuka
c. Bawahan diberi kesempatan untuk memberi saran dan ide-ide baru
d. Dalam pengambilan keputusan utamakan musyawarah untuk mufakat
e. Menghargai potensi individu
6.Tipe Open Leadership
Tipe ini hampir sama dengan tipe demokratis. Perbedaannya terletak dalam hal pengambilan keputusan. Dalam tipe ini keputusan ada ditangan pemimpin.
Teori Kepemimpinan
Teori Kepemimpinan ada 6 yaitu:
1. Teori Kelebihan
2. Teori Sifat
3. Teori Keturunan
4. Teori Kharismatis
5. Teori Bakat
6. Teori Sosial.


Sumber
http://203.130.231.110/handouts/S1_Sistem%20Informasi/OUTLINE%20TOU%201%20terbaru%2010%20desember.ppt

Hubungan antara Manajemen, Tata Kerja, dan Organisasi

HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN, ORGANISASI, dan TATA KERJA


HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN, ORGANISASI, dan TATA KERJA

A. Pengenalan Terhadap Manajemen, Organisasi dan Tata Kerja
Pengertian manajemen adalah proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.
Istilah organisasi dapat diartikan sebagai :
Wadah sekelompok manusia untuk saling bekerja sama
Proses : pengelompokan manusia dalam suatu kerja sama yang efisien
Sedangkan istilah metode tersebut berarti suatu tata kerja yang dapat mencapai
tujuan secara efisien.
Pengertian organisasi dan metode secara lengkap adalah :
Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan
segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan.
Sedangkan, tata kerja merupakan cara untuk melaksanakan kegiatan itu dengan benar dan berhasil sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia guna mencapai tingkat efisiensi yang maksimal.
B. Hubungan Timbal Balik antara Manajemen, Organisasi dan Tata Kerja
  1. Manajemen dan Organisasi
Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut mengandung pengertian adanya hubungan timbale balik antara kegiatan dan kerjasama disatu pihak dengan tujuan di pihak lain.
Untuk dapat mencapai tujuan terasebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya secara fungssional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi, demikian eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan antara manajemen dan organisasi.
  1. Manajemen dan Tata Kerja
Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana (how) agar sumber – sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula.
Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
a) Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
b) Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
c) Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Jadi hubungan antara manajemen dan tat kerja dapat dilukiskan seperti dibawah ini :
Manajemen : Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai factor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.
Tata Kerja : Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
  1. Manajemen, Organisasi, dan Tata Kerja
Eratnya hubungan atau hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :
a) Manajemen : Proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia.
b) Organisasi : Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerja sama.
c) Tata kerja : Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.
Dari konsep tersebut, jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan.
BAB II
PROSES ORGANISASI
(Fungsi Organisasi dan Metode Proses Organisasi)
A. PROSES MEMPENGARUHI (wewenang dan kekuasaan)
Suatu proses adalah setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Sedangkan pengaruh menurut Scott dan Mitchell merupakan suatu transaksi social dimana seorang atau kelompok orang digerakkan oleh seseorang atau kelompok orang yang lain untuk melakukan kegiatan yang sesuai dengan harapan mereka yang mempengaruhi. Dalam hal ini suatu pengaruh sangat berhubungan dengan kekuasaan dan wewenang. Yang dimaksud dengan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempunyai pengaruh, sedangkan wewenang merupakan salah satu tipe dari kekuasaan.
Dalam proses mempengaruhi mencakup tiga unsure yaitu :
1. Orang yang mempengaruhi (O).
2. Metode mempengaruhi (à).
3. Orang yang dipengaruhi (P).
Secara singkat proses mempengaruhi dapat digambarkan sebagai berikut :
O à P
Metoda-metoda mempengaruhi tersebut, dilakukan dalam banyak konteks, hal ini benar terutama bila didasarkan pada kenyataan bahwa O dan P dapat ditafsirkan sebagai kelompok maupun individual. Oleh karena itu, daerah pengaruh mencakup hubungan-hubungan berikut :
1. Antara perseorangan
2. Kelompok dengan seseorang
3. Kelompok dengan kelompok
4. Seseorang dengan kelompok.
Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk membahas hubungan-hubungan antara kekuasaan dan pengaruh terutama dalam konteks organisasional.
1. Pendekatan French dan raven
Pendekatan ini mendefinisikan kekuasaan berdasarkan pada pengaruh,dan pengaruh berdasarkan pada perubahan psikholog. Pengaruh adalah pengendalian yang dilakukan oleh seseorang dalam organisasi terhadap orang lain, sedang kekuasaan merupakan pengaruh laten. French dan rovenmengidentifikasikan lima sumber atau basis kekuasaan yaitu :
a) Kekuasaan balas jasa (reward power)
b) Kekuasaan paksaan (coercive power)
c) Kekuasaan sah (legimate power)
d) Kekuasaan ahli (expert power)
e) Kekuasaan panutan (referent power)
2. Analisis Etzioni
Kalau French dan Roven memberlakukan kekuasaan dan pengaruh sebagai elemen-elemen laten dan aktif proses yang sama, sedang Etzioni lebih mencurahkan perhatian pada apa yang dilakukan oleh seseorang untuk orang lain baik suka maupun tidak.
3. Analisa Nizbet
Memandang kekuasaan sebagai antitesa wewenang, dan kekusaan dilain pihak merupakan paksaan atau usaha untuk mendominasi orang lain agar berperilaku dengan cara-cara tertentu tanpa mempengaruhi system referensi.
B. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan diantara berbagai alternative yang mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan masalah. Proses pengambilan keputusan berkaitan erat dengan semua funsi-fungsi manajemen tradisional.
Dalam pembahasan aspek-aspek teori organisasi dan manajemen modern, pormulaan analisis proses pengambilan keputusan dapat ditelusuri pada Chester Barnard dalam bukunya The Function of the Executive.
Pengambilan keputusan sebagai bagian kunci kegiatan manajer, merupakan proses melalui mana serangkaian kegiatan dipilih. Proses pengambilan keputusan mencakup beberapa langkah. Berikut akan dibahas beberapa pendapat para ahli tentang langkah-langkah tersebut :
a. Menurut Hebert A. Simon, proses pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas tiga langkah utama yaitu :
· Kegiatan inteljen à merupakan langkah awal menyangkut pencarian berbagai kondisi lingkungan yang diperlukan bagi keputusan.
· Kegiatan desain à tahap kedua yaitu pembuatan, pengembangan, dan penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin dilakukan.
· Kegiatan pemilihan à tahap ketiga adalah pemilihan serangkaian kegiatan tertentu dari alternative-alternatif yang tersedia.
b. Menurut Newman, Summer, dan Waren
Memerinci langkah desain dan mengidentifikasikan menjadi empat tahap yaitu :
· Pembuatan suatu diagnosis
· Penemuan penyelesaian-penyelesaian alternative
· Pemilihan rencana yang diambil
c. Menurut Scott dan Mitchell
Proses pengambilan keputusan meliputi :
· Proses pencarian / penemuan tujuan
· Formulasi
· Pemilihan alternative atau strategi untuk mencapai tujuan
· Mengevaluasi hasil-hasil

Model-model pengambilan keputusan :
 Relationalitas Keputusan
 Model-model perilaku pengambilan keputusan
Teknik Pengambilan Keputusan :
Teknik-Teknik Kreatif : Brainstorming&Synectics
Teknik-Teknik Partisipatif
Teknik-Teknik pengambilan keputusan modern : Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal